Kekurangan Dalam Dukungan Kehidupan Sehari －Hari Orang Asing

KEKURANGAN DALAM DUKUNGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Dukungan terhadap dalam hal prosedur administrasi menghadapi kondisi bertambahnya jumlah orang asing di Jepang, belum ke kejar kestabilannya. Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Koran Ekonomi Jepang ( Nihon Keizai Shinbun ) , pada kota dan kecamatan utama dari 4 provinsi 1 daerah perkotaan , dari 13 item kebijakan utama, persentase pelaksanaan 7 kebijakan oleh pemerintah daeraj kurang dari 50 persen. Meskipun melaksanakan pemberian informasi di dalam berbagai bahasa asing secara aktif , tetapi, tidak sampai melaksanakan dukungan kehidupan sehari-hari seperti penjelasan tentang pembuangan sampah. Menghadapi penerimaan orang asing pada bulan April 2019,penanganan menjadi hal yang urgent.

Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, dalam rangka mempromosikan koesistensi hidup , dengan orang asing yang terus bertambah, menghimbau semua pemerintah daerah melakukan aktifitas secara aktif. Dan diharapkan melakukan penanganan pada berbagai dukungan seperti komunikasi dengan berbagai bahasa, pendidikan dan bantuan kehidupan.

Dari kebijakan praktis yang ditunjukkan oleh kementerian tersebut, telah diperiksan kondisi 13 item seperti pemberian informasi yang dalam berbagai bahasa asing, sistem komunikasi dan koordinasi yang mempromosikan koeesisteni hidup bersama masyrakat daerah , dan lain-lain. Dari 1 kota 4 provinsi yaitu Tokyo, Kanagawa, Chiba, Saitama,yaitu aktivitas “Pemahaman Keberadaan Orang Asing Ketika Terjadi Kondisi Darurat “ sebagai hal yang penting dalam aktivitas pencegahan pencegahan bencana . Yang melaksanakan aktivitas ini adalah Arakawa-ku Tokyo, Saitama Ken Kawaguchi –Shi, Ifu-shi dan lain-lain sebanyak 8 kecamatan.

“ Penanganan terhadap anak yang tidak bersekolah “, “ Bantuan Kehidupan seperti “ seperti pemberian informasi agency real estate, informasi kebiasaan berkontrak Jepang, , “ Penghilangan Diskriminasi Dalam Kehidupan “, baru mencapai 20 %.
Selain itu mengenai , pemberian informasi prosedur administrasi di dalam berbagai bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Bahasa China, Korea, Vietna dan lain-lain sudah 95% dari kecamatan yang melaksanakannya. Kecamatan yang melaksanakan pendidikan bahasa Jepang, sudah melebihi 90 %.

Aktifitas yang dijalankan dari 13 item , rata-rata 5.8 % . Rata-rata pemerintah local daerah adalah dengan persentase yang sama ( 5.7 ) dengan persentase orang asing kurang dari 2 %. Dari 1 kota 4 Provinsi dengan persentase orang asing melebih 12 % yaitu Tokyo, Shinjuku paling banyak, kurang dari 1 % Kamakura hanya 1 kota. Rata-rata jua 3%.

Kemudian jika dilihat besarnya persentase perkembangan orang asing tahun 2013 dan tahun 2018, untuk keseluruhan kota di Jepang yaitu Tokyo dengan Toshima-ku naik 3.1 point. Kecuali Gunma –ken peringkat ke 8 Top Ten dengan Ota-shi, yaitu Tokyo Saitama, dengan latar belakang menjadi tempat berkumpul orang asing.

Selain 1 kota 4 provinsi tersebut, kebutuhan terhadap penanganan orang asing tinggi.Dan masih ada pekerjaan rumah seperti “ saling mengharga kewarganegaraan dan budaya dan menjadi anggota masyarakat dan hidup berdampingan”.

Survey dilakukan terhadap 47 kota dan kabupaten, dengan 100.000, orang penduduk pada kecamatannya, dan 334 pemerintah daerah , sejak tahun November 2018 sampai dengan Desember 2018. Telah diterima jawaban dari 300 pemerintah daerah . Dan telah dianalisis jawaban dari 80 kota dan kecamatan . Dan hasil survey dalam data elektrik. Dst.

Dikutip dan diterjemah dari Koran Nihon Keizai Shinbun . 22 Februari 2019.

oleh :

Bulan Immigration Support Office.
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413

TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664