Hidup Bersama Orang Asing

23-05-’19  

HIDUP BERSAMA ORANG ASING

Dulu , pada pusat keramaian yang berada di depan stasiun JR Nishikawa , dimana terlihat sexual service yang illegal ( di Prefektur Saitama Kawaguchi- Shi ). Orang china mendirikan warung-warun makanan dan minuman pada lokasi real estate yang diminta paksa untuk diumumkan ke publik, sekitar tahun 2006. Daerah tersebut berubah menjadi “ Little China “ dimana terlihat papan merek warung bertuliskan bahasa China.

“Bersama Membangun Kota “

Dengan angin segar yang mulai berhembus pada jalan keramaian, ada usaha orang Jepang dan orang china untuk memajukan kota menjadi pusat keramaian orang china yang dapat dinikmati bersama . Seorang manajer muda orang Jepang dan pemilik restoran orang china pada bulan April memulai “ Panda Project “ pada bulan April.

Pada pertemuan bulan April, seorang manejer perempuan orang China mengatakan “ saya ingin merubah kesan “pusat keramaian dengan orang asing yang tidak beres”. Lingkungan dengan warung dan toko-toko yang tidak mematuhi aturan pembuangan sampah, dan warung- atau restoran tidak ada menu bertuliskan bahasa Jepang, sehingga masyarakat sulit mendekat. Ada aktivitas seperti pembuatan peta warung/restoran , dan menargetkan ada perbaikan.

Koeksistensi dengan masyarakat setempat adalah hal sudah lama dan masalah baru.
Sudah ada kemajuan pada kebijakan untuk menerima komunitas khususnya daerah yang banyak ditinggali oleh orang korea dan korea utara pada tahun showa, dan orang Jepang keturuan amerika selatan pada tahun Heisei. Sebagai tindakan terhadap masalah penurunan jumlah penduduk, negara Jepang mulai menerima pekerja asing. Pada tahun Reiwa ini dibutuhkan kebijakan koeksistensi untuk semua daerah di Jepang, maka aktivitas seperti Nishikawaguchi , tingkat kepentingan aktivitas akar rumputnya akan menjadi lebih besar.

Di Pusat Kota Yokohama, dan daerah Yokohamabashi Shopping Distric juga keberadaan orang asing juga terlihat bertambah. Dari 130 Shop, 20 toko dikelola oleh warga keturunan china dan korea. Juga sering terlihat orang asing yang membeli real estate yang kosong. Dikarenakan masalah cleaning dan manner, juga ada hubungan antar personal yang menjadi jelek, tetapi, ketua koperasi shopping distrik Mr. A mengatakan “menghindari internasionalisasi dan tidak bisa lewat “. Juga berkembang tentang kebaikan dari bahan makanan masakan china dan kimuchi dan lain-lain. Dan wisatawan domestic juga bertambah. Koeksistensi dengan orang asing membawa kebaikan kepada daerah local.

“ Sosejimo”, Dialek Kansai ? “. Pada pertengahan bulai mei di akhir minggu, Mr. B ( 28 tahun ) yang bekerja di perusahaan IT, menikmati percakapan dengan sambil makan Okonomiyaki dengan tetangganya orang Polandia di Sharing Kitchen pada Housing Word Nevas di Tokyo Bunkyo. Dengan teknik persyaratan sewa menyewa yang mempertimbangkan keadaan orang asing seperti [ Tidak ada Reikin ( urang terima kasih ) , [ sewa dalam waktu singkat ], sehingga 20 persen dari total 180 housing disewa oleh orang asing. Bagi Mr. B yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa asingnya , lingkungan di mana dia bisa melakukan percakapan harian adalah menarik baginya. Jika ada housing yang kosong, segera disewa orang.

“Saling Bantu Sesama Rekan Asrama “

Meskipun di lingkungan tempat tinggal kemampuan untuk koeksistensi meningkat, tetapi di tempat kerja, penerimaan orang asing masih tidak sedikit kasus yang membingungkan. Sebaiknya bagaimana memfasilitasi lingkungannya ?.Perusahaan dimana banyak orang asingnya seperti pusat kota dapat menjadi pentunjuk. Perusahaan C , Pengolah Bahan Bangunan yang ada di Tokyo Kuroda, merenovas asrama karyawa yang ada di Prefektur Chiba Kashiwashi, sehingga Gino Jisshusei orang Vietenam dan orang Jepang tinggal pada asrama yang sama. Juga ditempatkan kepala asrama , untuk konsulatsi kesulitan di tanah yang belum terbiasa dan mendukung kehidupan. Dengan hidup satu atap, komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Kesempatan untuk berkumpul secara berkala juga meningkat . Dan orang Jepang mudah untuk mengajak Jisshusei. Level kemampuan bahasa Jepang naik setingkat , komunikasi di dalam bekerja juga menjadi lancar, sehingga dapat memperbaiki lingkungan kerja dan mempertahankan tenaga kerja.

1 Kota Metropolitas 3 Prefektur, jumlah orang asing diakhir tahun 2018 melebihi 1.120.000, meningkat sekitar 30 %-dari akhir tahun 2014. Dan diperkirakan akan meningkat dengan adanya pemberlakukan revisi undang-undang pengawasan imigrasi. Persaingan untuk memperoleh SDN dari negara yang berkembang ekonominya di Asia juga menjadi sengit. Jepang, dituntut untuk bisa menjadi “ Negara Yang Dipilih Orang Asing untuk bekerja dan menetap “, Apakah daerah saling bahu membahu dan memajukan aktivasi struktur organisasi untuk penerimaan orang asing ?. Diperlukan pengetahuan dan persiapan.

Dikutip dan diterjemah dari Koran Nihon Keizai Shinbun . 22 Mei 2019.

Oleh :
Bulan Legal Support Office.
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664


10 artikel terbaru

06-09-22Cara dilacak proses pengajuan VISA di Jepang

11-09-20Informasi Pekerjaan tentang Tokutei-Gino Visa

16-07-20Aplikasi dan situs web yang berguna jika terjadi bencana

28-05-20Memperkenalkan situs yang mengirimkan informasi tentang coronavirus baru dalam berbagai bahasa

02-04-20Usaha Penginapan Pribadi mulai diseluruh Jepang dengan Undang-Undang yang baru

02-04-20Bantuan Untuk Yang Tidak Membayar Pensiun Nasional

02-04-20Mencoloknya Ketergantungan Kepada Orang Asing Untuk Bidang Manufaktur

26-03-20Pekerjaan Bidang Manufaktur untuk orang Asing.

26-03-20Dukungan Pekerjaan Untuk SDM Asia Tenggara

26-03-20Keterbatasan Permintaan Kepada Orang Asing Pada Sektor Konstruksi .

*