Anjuran Untuk Menghentikan Penerimaan Pelajar Asing

27-06-’19  

Anjuran Untuk Menghentikan Penerimaan Pelajar Asing

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan , Olah Raga , Sain dan Teknologi Jepang ( MEXT ) , telah mengumumkan hasil pemeriksaan tentang ketidakjelasan keberadaan dari 1600 orang pelajar asing , peneliti pada fakultas yang belajar di Tokyo University of Social Welfare ( Tokyo Fukushi Daigaku ) di Toshima Tokyo”, “ Tanggunjawab universitas sangat besar,” sehingga telah menyarankan untuk menghentikan penerimaan peneliti pada saat itu. Dan juga akan mempelajari tentang pengurangan dan atau peniadaan uang bantuan untuk sekolah swasta. Kementerian meminta kepada pihak universitas untuk memperketat kontrol pendaftaran pelajar asing. Dan mulai menerapkan sikap yang kuat untuk menghentikan peningkatan jumlah siswa yang tinggal di Jepang setelah selesai belajar di Jepang dan melakukan pekerjaan ilegal.

REGULASI BARU UNTUK MENCEGAH PEKERJAAN ILEGAL

Di Tokyo University of Social Welfare , diketahui banyak pelajar asing yang tidak jelas keberadaannya, berdasarkan pemeriksaan MEXT dan lain-lain. Berdasarkan hasil pemeriksaan, universitas tersebut akhir akhir ini menerima pelajar asing secara mendadak. Pada tahun 2016 ~ tahun 2018 telah menerima pelajar asing sebanyak 12.000,- dari jumlah tersebut 1610 tidak diketahui keberadaannya , 700 orang berhenti kuliah ( belajar ), dan 178 orang hadir di kampus..

Pelajar asing tersebut terdiri dari , selain dari pelajar kelas reguler pada fakultas Sosial Welfare dan lain-lain, Kursus Bekka, yang belajar bahasa Jepang dan dan kebudayaan Jepang, dan mahasiswa peneliti pada fakulas tahap persiapan untuk menjadi pelajar resmi.

Peneliti asing , banyak pelajar yang kemampuan bahasa Jepangnya rendah dan pelajar yang kesulitan membayar uang kuliah . Tetapi universitas tersebut, tidak dilengkapi oleh pengajar yang sesuai dengan skala, sehingga bimbingan terhadap pelajar yang tidak masuk kuliah , jadi berkurang. Kemudian 70 % dari siswa yang tidak diketahui keberadaannya adalah siswa yang mahasiswa peneliti . Karena itu MEXT menghentikan penerimaan mahasiwa peneliti baru.

Untuk mencegah terjadi masalah yang sama berulang, maka MEXT telah mengumumkan untuk memberlakukan aturan baru yaitu tidak mengizinkan pihak universitas untuk menerima pelajar asing bagi universitas yang tidak mengontrol kehadiran siswanya.

Pada regulasi baru , MEXT meminta kepada setiap universitas untuk melaporkan ketidakjelasan keberadaan pelajar, putus kuliah, jumlah pelajar yang terdaftar ke MEXT setiap bulannya.

Dan setelah dilakukan bimbingan terhadap Universitas tersebut, tidak ada perbaikan maka MEXT akan melaporkan ke Kementerian Hukum sebagai “ Universitas yang tidak mengontrol kehadiran dan pendaftaran mahasiswanya secara sesuai “. Kementerian Hukum, selama perbaikan , akan menghentikan pemberian visa pelajar kepada pelajar yang akan masuk universitas tersebut.

Bagi universitas yang banyak kasus pelajarnya yang setelah lulus tetap tinggal di Jepang secara ilegal, maka akan mengkategorikan sekolah tersebut sebagai “ Universitas yang tidak mengontrol pendafatran dan kehadiran siswanya secara sesuai “, dan akan memperketat pemeriksaan sebelum pemberian visa kepada calon mahasiswanya. Sehingga regulasi akan lebih ketat. Jika berkelanjutan selama 3 tahun dalam kategori tersebut, maka maka pemberian status izin tinggal bagi mahasiswanya akan dihentikan. Juga diumumkan tentang nama universitas lainnya. Dan akhirnya terpaksa memberikan sanksi pengurangan bantuan dana untuk sekolah swasta dan atau peniadaan bantuan tersebut. Berikut akan dibuat detail tentang regulasi dan revisi peraturan menteri.

Dengan adanya regulasi baru ini , MEXT akan memeriksa, apakah ketika penerimaan pelajar asing pada kelas selain kelas regular , pelajar asing tersebut kemampuan bahasa Jepannya ada atau tidak.

Pemerintah telah merencanakan menerima pelajar asing sebanyak 300.000 orang secara aktif.Jumlah total pelajar asing pada tahun 2018 dibanding dengan 5 tahun sebelumnya, lebih banyak 130.000,- yaitu sekitar 299.000. Pelajar yang tetap tinggal di Jepang setelah kuliahnya selesai secara ilegal ada pada tahun 2019 januari, ada 4708 orang, meningkat drastis.

( Artikel ditas diterjemahkan dari
Dari Koran Nihon Keizai Shinbun 11uni 2019. )
oleh :
Bulan Legal Support Office
Pusat Konsultasi Visa
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー
Kami membantu pengurusan visa untuk ;

– Belajar di Jepang

– Bekerja di Jepang

– Tinggal di Jepang.

Termasuk menjadi Organisasi Pendukung Terdaftar
( Touroku Shien Kikan ) untuk Perusahaan Yang Menerima
Orang Indonesia dengan Status Izin Tinggal Tokuteiginou
( Keterampilan Khusus ) .

Jika Anda ingin mengurus visa atau ada pertanyaan seputar visa,
Silahkan kontak kantor kami,yang berad dekat Stasiun Gotanda
di Tokyo.

Salam hangat,

Shimoda
Imigration Lawyer


10 artikel terbaru

06-09-22Cara dilacak proses pengajuan VISA di Jepang

11-09-20Informasi Pekerjaan tentang Tokutei-Gino Visa

16-07-20Aplikasi dan situs web yang berguna jika terjadi bencana

28-05-20Memperkenalkan situs yang mengirimkan informasi tentang coronavirus baru dalam berbagai bahasa

02-04-20Usaha Penginapan Pribadi mulai diseluruh Jepang dengan Undang-Undang yang baru

02-04-20Bantuan Untuk Yang Tidak Membayar Pensiun Nasional

02-04-20Mencoloknya Ketergantungan Kepada Orang Asing Untuk Bidang Manufaktur

26-03-20Pekerjaan Bidang Manufaktur untuk orang Asing.

26-03-20Dukungan Pekerjaan Untuk SDM Asia Tenggara

26-03-20Keterbatasan Permintaan Kepada Orang Asing Pada Sektor Konstruksi .

*