Kompetesi untuk Part Time Pelajar Asing di bidang makanan siap saji.
Bersaing untuk Mendapatkan Pelajar Asing yang melakukan Pekerjaan Paruh Waktu Bidang Makanan dan Minuman / Restoran.
Pada Genba pekerjaan untuk industry makanan dan minuman siap saji , terlihat persaingan semakin memanas untuk mendapatkan pelajar asing yang melakukan pekerjaan sambilan. Disamping dapat mempersempit penerimaan pelajar asing untuk bekerja paruh waktu, perolehan status izin tinggal dengan visa Tokutei gino tidak berjalan secara signifikan dikarenakan lingkungan penerimaan yang jadi ketat. Skylark Holding dan perusahaan lainnya , bergegas untuk menjaga kebutuhan tenaga dari pelajar asing melalui sistem referensi dari mulut kemulut dan training bahasa Jepang dan berbagai cara cara lainya. Industri makanan dan minuman siap saji adalah skeksa kecil Jepang yang menunjukkan meningkatkan perasaan eksistensi terhadap tenaga orang asing.
Ada kritik dari industi makanan siap saji yang mengatakan bahwa “ tahun ini penerimaan pelajar asing lebih sulit , “ Tidak bisa mengisi sift kerja “ .
Menurut Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan untuk industri makan siap saji dan penginapan , jumlah tenaga kerja pada tahun 2018, rata-rata 4160.000 orang. Jumlah pekerja orang asing 185.000, 5 % dari total keseluruhan , 60 % adalah pelajar asing yang bekerja paruh waktu. Di Tokyo persentase orang asing mencapai sekitar 18 %.
Sebagai sebuah tindakan menghadapi kekurangan tenaga kerja yang kronis, maka dibuatlah regulasi tokutei gino yang mengijinkan orang asing melakukan pekerjaan sederhana ( tanjunrodo ) pada 14 bidang seperti care service dan konstruksi. Untuk bidang makanan siap saji ditargetkan penerimaan 53.000 di dalam 5 tahun, tetapi penuju pengesahaan memakan cukup waktu, sehingga penerimaan sebenarnya tidak maju secara secara signifikan.
Di sini lain, Departemen Izin Tinggal Imigrasi telah memperketat pemeriksaan untuk pelajar asing. Menurut Organisasi yang dibuat oleh sekolah bahasa Jepang, persentase pemberian visa kepada pelajar Vietnam mendekati 90 % pada oktober 2018, tetapi saat ini berkurang 50 % . Sementara Nepal dan Bangladesh turun mencapai 10 %. Juga banyak orang asing yang datang bekerja ke Jepang dengan nama visa pelajar . Kemudian perusahan Top yang memperkenalkan orang asing mengatakan “Pemeriksaan menjadi ketat “.
Tenaraido yang mengembangkan Tengu Sakaba sebuah restoran makanan dan minuman, berusaha untuk merekrut orang asing sedari awal secara aktif. Pada tahun 2019, untuk pertama kali jumlah tenaga yang direkrut kurang dari tahun sebelumnya. Menurut Mr. A , kepala bagian Personalia, “bukan hanya ketika sebelum berangkat ke Jepang, tetapi juga pelajar asing yang berada di Jepang sekarang, sulit untuk memperpanjang visanya . “
Perusahaan tersebut akan memulai edukasi bahasa Jepang di Training Center dalam kota dengan tetap membayar upah kerja per jamnya. Training yang sudah dilaksanakan sebelumnya adalah bidang teknik selama 1 sampai 2 minggu. Kedepan juga bisa belajar bahasa Jepang dengan tetap dibayar honor perjamnya selama 1 sampai 2 minggu. Kata Mr.A “ Kami ingin memperkuat SDM orang asing yang tidak bisa direkrut karena kurangnya kemampuan bahasa Jepang.
Skylark , dimana bekerja sekitar 2600 orang asing , kami meminta karyawan untuk memperkenalkan temannya dengan memakai sistem referensi teman. Dengan sistem ada pembayaran honor kepada yang memperkenalkan , tahun ini saja , telah merekrut 400 orang. Menurut Direkturnya Mr. B “ Yang paling banyak adalah orang Vietnam dan Nepal , dan karena ada orang dari negara yang sama bekerja di satu tempat sehinga tingkat fiksasi kerja jadi meningkat. Pada bulan oktober telah dibuatkan counter konsultasi khusus karyawan asing. Kourakuen Holding dan Gogo Curry Group ( Tokyo dan Chiyoda ) telah menggunakan sistem Refcome yang bisa memperkenalkan kenalan atau teman secara mudah melalui e-mail dan lain-lain. Untuk Gogo Curry telah memperkenalkan part time sebanyak 54 orang Vietnam dan sudah direkrut. Kemudian untuk memulai secara penuh Tokuteigino juga ada aktivitas searching recruitment dari luar negeri. Restoran dan toko minuman ( Izakaya ) besar Watami , dengan perusahaan recruitment ITbook Holdings telah membuat perusahaan joint venture di Singapore , dan memberikan pendidikan bahasa Jepang dan kursus persiapan ujian kemampuan dan lain-lain dengan bekerja sama dengan Kursus Bahasa Jepang yang ada di sana . Targetnya bisa memajukan manajemen dengan menjaga SDM sedari awal.
Perbaikan untuk Kemudahan dalam bekerja adalah Tugas Mendesak.
Menurut Recruit Jobs ( Tokyo dan Chuo ) , gaji per jam untuk restoran ( pada 3 kota besar ) adalah 1027 yen , di dalam 2 tahun nail 5 %.Jik skylark Holdings terus mempertahankan kenaikan gaji minimum 3 %, maka dikalkulasi biaya tenaga kerja akan naik 2 milyar sampai 3 milyar .
Untuk pelajar asing menurut regulasi imigrasi hanya dapat bekerja 28 jam seminggu ,Tetapi untuk restoran yang berskala kecil dan toko perorangan mengabaikan sisi manajemen tenaga kerja aturan itu tidak berarti.
Dalam pengelolaan restoran yang stabil , di samping ada peningkatan produktifitas melalui otomatisasi , diperlukan membenahi lingkungan kerja supaya memudah bekerja sehingga menjadi pilihan orang asing sebagai tempat bekerja. Will Group Perusahaan Recruitment telah mengembangkan Sistem Manajemen Personalia orang asing . Dengan memphoto Resident Card maka bisa merubah ke informasi huruf huruf secara otomotis. Dan mengontrol Resident Card dan jam kerja secara kolektif. Jika ada pelanggaran maka muncul peringatan. Hotland dan lainnya yang mengelola Gindaco telah menggunakan sistem ini ke 1000 restoran . Will mengatakan “ Terkait adanya orang asing yang bekerja tidak sesuia aturan, adalah tanggungjawab perusahaan , Jadi perusahaan perlu melakukan tindakan “. Meskipun Tokuteigino telah dimulai , tetapi ketergantungan bisnis makanan di Jepang kepada orang asing , sangat tinggi. Untuk itu pemerintah dan perusahaan perlu secara bersama membangun lingkungan dan implementasi aturan.
Artikel ditas diterjemahkan dari
Dari Koran Nihon Keizai Shinbun 11 Oktober 2019. )
oleh :
Bulan Legal Support Office
Pusat Konsultasi Visa
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー
Kami membantu pengurusan visa untuk ;
– Belajar di Jepang
– Bekerja di Jepang
– Tinggal di Jepang.
Termasuk menjadi Organisasi Pendukung Terdaftar
( Touroku Shien Kikan ) untuk Perusahaan Yang Menerima
Orang Indonesia dengan Status Izin Tinggal Tokuteiginou
( Keterampilan Khusus ) .
Jika Anda ingin mengurus visa atau ada pertanyaan seputar visa,
Silahkan kontak kantor kami,yang berad dekat Stasiun Gotanda
di Tokyo.
Salam hangat,
Shimoda
Imigration Lawyer
10 artikel terbaru
06-09-22Cara dilacak proses pengajuan VISA di Jepang
11-09-20Informasi Pekerjaan tentang Tokutei-Gino Visa
16-07-20Aplikasi dan situs web yang berguna jika terjadi bencana
28-05-20Memperkenalkan situs yang mengirimkan informasi tentang coronavirus baru dalam berbagai bahasa
02-04-20Usaha Penginapan Pribadi mulai diseluruh Jepang dengan Undang-Undang yang baru
02-04-20Bantuan Untuk Yang Tidak Membayar Pensiun Nasional
02-04-20Mencoloknya Ketergantungan Kepada Orang Asing Untuk Bidang Manufaktur
26-03-20Pekerjaan Bidang Manufaktur untuk orang Asing.
26-03-20Dukungan Pekerjaan Untuk SDM Asia Tenggara
26-03-20Keterbatasan Permintaan Kepada Orang Asing Pada Sektor Konstruksi .