Calon Chef Adalah Pelajar Asing ( Washoku )

28-11-’19  

Calon Chef Adalah Pelajar Asing

Kondisi meninggalkan masakan Jepang (Washoku ) terus berlanjut. Populeritas terhadap makanan seperti Yakiniku dan Ramen meningkat, sehingga konsumsi beras jadi menurun. Peralihan ke makanan barat dan masakan china, dikarenakan tidak tersampaikannnya tentang daya tarik masakan tersebut kepada konsumen, dan keterlambata pada inovasi pembuatan makanan secara manual.

Dengan memperhatikan jam dan menggerakan pisau memotong lobak. Marisa Aboga asalah Filifina (33) tahun pertama di Tokyo College of Sushi and Washoku (TCSW ), belajar tentang Washoku secara tekun. Pertama dia menikmati Washoku ketika travel ke Kyoto , yaitu memakan Kaiseki Ryori (makanan malam tradisional ). Kemudian dia pergi ke sekolah memasak tersebut.

PIC Washoku kurang. Begitu kata seorang penanggungjawab masakan siapn saji terkait dengan Washoku. Kawula muda menghindar karena ada kesan bimbingan pelajarannya ketat.

TCSW telah dibuka sejak tahun 2016, dengan siswanya 50 % adalah pelajar asing. Kepala sekolahnya Mr. A mengatakan “ Karena inbound meningkat, banyak permintaan tenaga chef yang bisa bahasa asing “.

Nyatanya harapan ini belum bisa dikabulkan. Karena berdasarkan peraturan status tinggal di Jepang, mengatakan “ chef orang asing “ bekerja sesuai dengan kualifikasi Tetapi, untuk status visa yang approve untuk masakan asing saja seperti masakan china dan lain-lain. Tetapi, tidak ada ruginya mempelajari daya tarik Washoku . Dan didunia bisa menjadi duta Washoku. “ Saya mengharapkan bisa menyebarkan tentang Washoku ke seluruh dunia. Presdir Tankuma Kita Mise Mr.B yang ada di Kyoto , mengajarkan tentang Washoku kepada Tan Hon Kai (28 tahun ) , orang Singapore sejak bulan Agustus.

Menurut Honkai “ ada budaya menikmati kesetiaan membuat Washoku secara manual yang tersembunyi”. “ Saya ingin masakan yang saya buat dapat dinikmati secara murni.

Juga ada orang tempat bergantung di luar negeri.
Pada tahun 2011, Mr.C (67 tahun ) President Director , Izawa Shoten Tochigi, pergi ke Thailand dan mengajarkan tentang Kampyo dari cara menggulung dan menjemur Kanpyo.

Kampyo yang memiliki tradisi selama 300 tahun , Di Jepang sendiri mengalami krisis. Tochigi adalah daerah yang memproduksi 90% kebutuhan domestik, pada tahun 2017 hanya 1/20 pada musim puncak. Kampyo yang dibuat di Thailand seratnya tidak halus sehingga cocok untuk masakan. Untuk bisa memasok sesuatu yang bagus apa yang mesti dilakukan ?. Izawa sampai ke Thailand , adalah karena tergerak hatinya untuk menyampaikan tradisi Jepang .

Artikel ditas diterjemahkan dari
Dari Koran Nihon Keizai Shinbun Oktobr 2019. )

oleh :

Bulan Legal Support Office
Pusat Konsultasi Visa
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー

◆Kami membantu pengurusan visa untuk ;
– Belajar di Jepang
– Bekerja di Jepang
– Tinggal di Jepang.

◆Kami membantu pendirian Perusahaan
bagi orang Indonesia di Jepang.
seperti pendirian usaha

– Restoran dan Izin Halal
– Perusahaan Konsultan SDM
– Perusahaan bidang Real Estate
dll.

Termasuk menjadi Organisasi Pendukung Terdaftar
( Touroku Shien Kikan ) untuk Perusahaan Yang Menerima
Orang Indonesia dengan Status Izin Tinggal Tokuteiginou
( Keterampilan Khusus ) .
Jika Anda ingin mengurus visa atau ada pertanyaan seputar visa,
Silahkan kontak kantor kami,yang berad dekat Stasiun Gotanda
di Tokyo.


10 artikel terbaru

06-09-22Cara dilacak proses pengajuan VISA di Jepang

11-09-20Informasi Pekerjaan tentang Tokutei-Gino Visa

16-07-20Aplikasi dan situs web yang berguna jika terjadi bencana

28-05-20Memperkenalkan situs yang mengirimkan informasi tentang coronavirus baru dalam berbagai bahasa

02-04-20Usaha Penginapan Pribadi mulai diseluruh Jepang dengan Undang-Undang yang baru

02-04-20Bantuan Untuk Yang Tidak Membayar Pensiun Nasional

02-04-20Mencoloknya Ketergantungan Kepada Orang Asing Untuk Bidang Manufaktur

26-03-20Pekerjaan Bidang Manufaktur untuk orang Asing.

26-03-20Dukungan Pekerjaan Untuk SDM Asia Tenggara

26-03-20Keterbatasan Permintaan Kepada Orang Asing Pada Sektor Konstruksi .

*