Jumlah Pelajar Asing Yang Datang ke Jepang Turun 6.9 %.

Jumlah Pelajar Asing Yang Datang ke Jepang Turun 6.9 %.

Pada semester 1/2 tahun pertama ( januari sd juni ) tahun 2019, diketahui jumlah pelajar asing yang datang ke Jepang dibanding tahun sebelumnya berkurang 6.9 %, berdasarkan data Departemen Imigrasi. Semenjak dimulainya penghitungan per 6 bulan sejaka tahun 2016, terjadinya penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya adalah untuk pertama kalinya. Terjadinya penurunan setahunan adalah pada tahun 2011 , karena pengaruh adanya gempa besar di Jepang. Jadi ini setelah 8 tahun, ada penurunan.

Adanya temuan masalah tentang keberadaan pelajar Tokyo University of Social Welfare yang tidak diketahui pada bulan maret . MEXT menunjukan arahan tidak approve penerimaan pelajar asing pada universitas yang tidak bisa mengontrol kehadiran mahasiswanya. Ahli mengatakan “ Pemeriksaan terhadap pelajar yang dicurigai ada tujuan mencari uang pada tahap izin status tingga jadi perketat”.

Berdasarkan laporan Departemen Imigrasi pada bulan oktober , jumlah pelajar asing yang masuk ke Jepang pada 6 bulan tahun ini adalah 61520, dibanding tahun sebelumnya 4533 orang berkurang. Pada tahun ketika Gempa Jepang yang lampau, pada tahun 2011, 4936 orang, dibanding tahun sebelumnya 21 % berkurang, setelah itu pada tahun 2018, meningkat 124259 orang.

Alasan terjadinya penurunan adalah “ belum dilakukannya analisis, dari pihak penerima pelajar, mengatakan penurunan jumlah pelajar selain dari China, sangat mencolok. Asosiasi Promosi Pendidikan Bahasa Jepang dengan anggota 260 sekolah mendata jumlah pelajar setiap semester, dimana berdasarkan data yang tidak dipublish oleh asosiasi tersebut , jumlah pelajar yang paling banyak adalah dibulan April , dimana orang China 6500 orang telah mendapat visa pelajar. Dibanding tahun sebelumnya meningkat 200 orang. persentase perolehan visanya adalah 97 %, 6 naik.

Sementara, setelah China yang terbanyak, Vietnam, perolehan visa mencapai 5000 orang, mengalami penurunan 1800 orang. Persentase perolehan visa 81 %, turun 5 point. Kemudian untuk negara lain, persentase penurunan peroleh visa lebih besar. Nepal 35 % turun 17 point, Srilanka 34 % turun 11 point,

Juga berdasarkan data Japan Student Support Association ( Yokohama City ) , University dan Vocational Academy, juga menunjukkan kecedrungan yang sama .Menurut PIC nya “ banyak yang tidak memperoleh visa berdasarkan pemeriksaan asset “.

Migrasi memeriksa apa biaya hidup di Jepang bisa ditanggung oleh pelajar atau keluarga . Akhir-akhir ini, orang China dari golongan kaya mudah lulus pemeriksaan. Sementara dari negara berkembang di Asia , juga ada contoh kasus dimana datang ke Jepang sebagai pelajar, dengan memalsukan dokumen keterangan bukti tabungan . Menurut pengacara yang ahli dibidang kebijakan imigrasi Mr.B mengatakan “ Departemen Imigrasi memperkuat pemeriksaan ditahap pemberian approval. Kemudian menurut Mr.C Profesor Hukum Fakultas Hukum Universitas Keio mengatakan “ arah kebijakan imigrasi tidak jelas” pelajar yang pintar yang berusaha bisa kuliah di jepang, jadi tidak bisa kuliah”.Departemen imigrasi harus menjelaskan alasan kenapa pelajar asing baru, jadi berkurang “.

Artikel ditas diterjemahkan dari
Dari Koran Nihon Keizai Shinbun 20 November 2019. )

oleh :

Bulan Legal Support Office
Pusat Konsultasi Visa
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー

◆Kami membantu pengurusan visa untuk　；
– Belajar di Jepang
– Bekerja di Jepang
– Tinggal di Jepang.

◆Kami membantu pendirian Perusahaan
bagi orang Indonesia di Jepang.
seperti pendirian usaha

– Restoran dan Izin Halal
– Perusahaan Konsultan SDM
– Perusahaan bidang Real Estate
dll.

Termasuk menjadi Organisasi Pendukung Terdaftar
( Touroku Shien Kikan ) untuk Perusahaan Yang Menerima
Orang Indonesia dengan Status Izin Tinggal Tokuteiginou
( Keterampilan Khusus ) .
Jika Anda ingin mengurus visa atau ada pertanyaan seputar visa,
Silahkan kontak kantor kami,yang berad dekat Stasiun Gotanda
di Tokyo.