Menghindari Topik Agama Ketika Acara Minum ( Nomikai )

Menghindari Topik Agama Ketika Acara Minum ( Nomikai )

Untuk meningkatkan keakraban maka komunikasi adalah cara yang efektif. Apakah boleh mengajakan orang asing ke acara minum sake ( Nomikai ). Saya telah menanyakan ke Pusat Strategi SDM Mr. A . – Bagi orang asing yang induvidulitasnya tinggi, apakah ketika diajak , maka akan ikut bergabung. ? Kemungkinan tidak akan bergabung.

“Mungkin Anda akan berpikir seperti itu. Tetapi, Sebenarnya , diluar dugaan , banyak orang asing yang suka acara minum-minum. ( Nomikai ). Meraka juga berpikir untuk bisa membina pertemanan dengan orang lain. Dan sangat senang terserah siapa yang menunjukkan minat padanya. Sekurang-kurang mesti disapa. Jika seorangpun tidak menyapa , bagaimana menurut Anda. Mungkin akan berpikir merasa dihindari dan terluka. Tetapi, ketika diajak, kemudian ditolak, maka tidak boleh dipakai. Mesti dipahami yang bersangkutan mementingkan waktu buatnya sendiri dan sebaiknya menghormati hal tersebut.

Kemudian pada saat acara minum, sebaiknya membicarakan apa ?. “ Sama halnya ketika acara minum dengan orang Jepang, bicara tentang hal hal umum dimasyarakat, bicara tentang keluarga, bicara tentang keluarga.Bisa saja, pada acara makan malam , dengan adanya orang asing, maka pesta akan rame. Adakanya bisa memahami, “oh, ada pemikiran dan cara pandang seperti ini , dan akan saling memberikan stimulasi dan memperluasa wawasan. “ Terkadang juga ada pembicaraan tentang kebiasaan atau aturan dan ketentuan tidak tertulis sebuah perusahaan, pembicaraan seputar personalia , dan lain-lain. Bagi sesama orang Jepang, hal yang bisa dipahami dari hati-kehati, tapi bagi orang asing terkadang bisa memahaminya.

Dengan adanya sharing informasi secara informal, maka keakrapan akan terjalin, sehingga kesadaran sebagai teman akan kuat. Sementara, ditempat kerja atau ketika rapat, sulit untuk mengungkapkan yang sebenarnya, tetapi setelah jam 5 sore, mudah dibicarakan. Juga boleh menjadikan nomikai sebagai wadah seperti ini. Yang mesti dihindari adalah bicara seputar topik tentang agama atau politik. Dan sebaiknya tidak membicarak an seputar aliran agama atau pemikiran. Sebagai contoh ; lawan bicara adalah orang Amerika, jika bicara tentang kritikan terhadap President Amerika Donald Trump, dan jika lawan bicara Anda adalah pendukung President Trump , bisa saja menyakiti perasaannya. Tetapi, jika lawan bicara yang mulai, maka boleh menanggapi,tetapi Anda tidak perlu memulai .

Apakah ada hal lain yang perlu diperhatikan ?.
“Pelabelan “ , seperti kalau orang asing,,seperti ini. Kalau orang ..seperti ini ..adalah hal yang tidak baik. Ketika minum sake, maka kesadaran akan melemah sehingga pendapat seperti itu harus dihindari. Kemudian , perlu mengajak pada pertemuan kedua dan ketiga berikutnya. Cerewet, baik orang asing atau orang Jepang, tidak suka. Jadi perlu menjaga batasan.

Artikel diatas diterjemahkan dari
Dari Koran Nihon Keizai Shinbun 19 Februari 2019.)
oleh : Bulan Legal Support Office
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー
◆Kami membantu pengurusan visa untuk　；
– Belajar di Jepang
– Bekerja di Jepang
– Tinggal di Jepang.

◆Kami membantu pendirian Perusahaan
bagi orang Indonesia di Jepang.
seperti pendirian usaha
– Restoran dan Izin Halal
– Perusahaan Konsultan SDM
– Perusahaan bidang Real Estate
dll.

Termasuk menjadi Organisasi Pendukung Terdaftar
( Touroku Shien Kikan ) untuk Perusahaan Yang Menerima
Orang Indonesia dengan Status Izin Tinggal Tokuteiginou
( Keterampilan Khusus ) .

Kami memiliki staf orang Indonesia dan Pimpinan Kantor
Hukum yang pernah tinggal di Indonesia.
Sehingga Anda merasa nyaman dalam berkonsultasi .
Untuk lebih detail silahkan hubungi alamat kantor
kami dibawah ini .

Salam hangat.
Pusat Konsultasi Visa
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664