Orang Asing Mensupport Daerah di Jepang.
Ada 1741 jumlah Kota Besar,Kota Kecil dan Desa di Jepang.
Wilayah yang tidak didiami oleh orang asing hanya ada 5 wilayah.
Berdasarkan data Penduduk pada buku besar pencatatan penduduk
pada Januari 2018.
Kemudian pada wilayah kepulauan Jepang, mulai terlihat kondisi keberadaan
orang asing yang mensupport kehidupan di daerah-daerah Jepang.
Dengan mulai berlakunya regulasi penerimaan orang asing yang baru pada bulan
April 2019, maka kedepan kedepan akan meningkat jumlah orang asing yang tinggal
menetap di daerah-daerah jepang sebagai suatu solusi menghadapi penurunan jumlah
penduduk.
Jumlah total penduduk Jepang saat ini adalah 127.700. 000 orang ,
jumlah warga asing yaitu ; 2 persen sebanyak 2. 490.000.
Diantara 50 orang warga Jepang terdapat 1 orang asing,
sementara di Eropa 、dari 10 warga lokal terdapat 1 orang asing,
terlihat gap yang besar.
Tetapi, di Jepang, jumlah warganya yang meninggal adalah 370.000,- orang ,
sementara orang asing bertambah 170.000,- orang .
Dengan diberlakukannya regulasi baru untuk penerimaan orang asing,
maka rasio orang asing yang tinggal di Jepang akan meningkat.
Wilayah yang banyak orang asingnya berkosentrasi pada wilayah kota ,
dimana industri -nya kekurangan tenaga kerja , terlihat jelas.
Tetapi , akhir akhir ini, di daerah juga krisis kekurangan tenaga kerja
, sehingga penerimaan tenaga kerja terus bertambah.
Jumlah rasio tenaga kerja yang paling banyak di Jepang yaitu Hokkaido ,
Kanmura yaitu 20 persen .
Di sebuah resort sky yang terkenal oleh wisatawan dari China,
terlihat mencolok penampilan orang muda berusia 20 sampai 30 tahun
yang berasal dari taiwan , china, Inggris, yang bekerja sebagai karyawan.
Rasio orang Brazil melebih 10 % , yang tinggal di Gunma, Oizumi,
dan 6 wilayah kota tokyo , tempat orang dari 133 negara tinggal
seperti Shinjuku. Lebih dari 280 kota , kecamatan dengan rata-rata nasional
melebihi 2 %.
Kemudian pada sektor Manufaktur rasio ketergantungan kepada orang asing
yaitu pada wilayah Gifu Minakamo. Banyak orang asing yang tinggal di sini,
diawali krisis bubble economy, yang kekurangan tenaga kerja pada tahun 1990,
dimana banyak orang Brazil keturunan Jepang yang menetap di sana.
Kemudian waktu krisis Lehman Shock tahhun 2008, kembali jumlah penduduk
menurun , kemudian akhir-akhir ini banyak bertambah orang Philipina .Rasio
orang asing di sana 8 %, menempati ranking ke 10 di Jepang.
Komposisi orang asing yang berusia 20 tahun kebawah yaitu, 10 persen,
yang berusia 20 sampai dengan 30 tahun yaitu : 15 %, Jumlah penduduk
kota masih meningkat 、sementara jumlah orang jepang tidak berubah, sehingga
disupport oleh orang asing.
Jumlah orang asing , orang muda berusia 15 sampa 64 tahun dengan usia produktif ,
meningkat menjadi 85 persen. Jika orang asing yang bekerja tersebut tinggal menetap di Jepang dan memiliki anak, maka akan mengurangi beban masalah berkurangnya
penduduk Jepang, dan juga ada kemauan dari pihak pemerintah daerah untuk menigkatkan jumlah orang asing yang menetap tinggal di Jepang, sebagai sebuah solusi pengatasan berkurangnya penduduk.
Wilayah Pegunungan Jepang Tengah (Chugoku )、yaitu Hiroshima Akitakata,
rasio orang asing adalah 2 %, pada angka rata-rata . Dan untuk mewujudkan kota
yang saling support antara penduduk lokal dan orang asing, dibuatlah konsep standarisasi
” Panduan Menyeluruh Untuk Penduduk ” sehingga orang asinh mudah menjalani
kehidupan di sana . Dan juga kepada orang asing dipromosikan aktifitas untuk turut serta
pada kegiatan Acara Pemadaman Kebakaran dan Festival-festival.
Kemudian plus pointnya yaitu , Pembimbing/ Penasehat dapat menangani konsultasi
dari warga melalui SNS, dan terus berkembangan dari mulut ke mulut. Konsultasi tersebut
mencapai 200 kasus perbulan , 30 % konsultasi berasal dari orang asing.
Wali Kota Akitakata Bapak Hamada Kazuyoshi mencurahkan tenaga supaya orang asing
menetap tinggal disana, seperti memikirkan cara bagaimana supaya kesan
” Akitakata adalah tempat yang lebih baik untuk tingal menetap dibanding
kota tetangga ” dimata orang asing , apa yang harus dilakukan ?….
sambil tetap memperhatikan perkembangan kebijakan terhadap orang asing.
Menju Yoshihiro Chairman, Japan Center for International Exchange ,
yang ahli mengenai kebijakan Hidup Berdampingan pada Lingkungan
Multibudaya dengan Orang Asing,mengatakan ; Kebijakan Hidup
Berdampingan Pada Lingkungan Multibudaya pada wilayah daerah Jepang,
dan kebijakan pengatasan terhadap penurunan jumlah penduduk supaya
mulai saling bertautan. Supaya dapat mempromosikan supaya orang asing
menetap di Jepang, maka perlu diciptakan lingkungan kerja yang sama
levelnya dengan orang orang Jepang, bukan dengan pemagangan dengan
upah minimal, dan menjadikan Kehidupan Saling Berdampingan Secara
Multibudaya dan Lingkungan Kerja sebagai roda penggeraknya.
Artikel ini dikutip dari Koran Nikkei Shinbun
2019.03.21
10 artikel terbaru
06-09-22Cara dilacak proses pengajuan VISA di Jepang
11-09-20Informasi Pekerjaan tentang Tokutei-Gino Visa
16-07-20Aplikasi dan situs web yang berguna jika terjadi bencana
28-05-20Memperkenalkan situs yang mengirimkan informasi tentang coronavirus baru dalam berbagai bahasa
02-04-20Usaha Penginapan Pribadi mulai diseluruh Jepang dengan Undang-Undang yang baru
02-04-20Bantuan Untuk Yang Tidak Membayar Pensiun Nasional
02-04-20Mencoloknya Ketergantungan Kepada Orang Asing Untuk Bidang Manufaktur
26-03-20Pekerjaan Bidang Manufaktur untuk orang Asing.
26-03-20Dukungan Pekerjaan Untuk SDM Asia Tenggara
26-03-20Keterbatasan Permintaan Kepada Orang Asing Pada Sektor Konstruksi .