Memberdayakan Orang Asing, Supaya Bisa Terus Tinggal di Jepang.

Memberdayakan Orang Asing, Supaya Bisa Terus Tinggal di Jepang.

Wali Kota Akitaka Mr.Kazuyoshi Hamada (75 tahun ) mengatakan “ jika tidak mengalihkan ke orang asing, maka kota akan jadi lemah”. Kota tersebut berada 1 jam 30 menit perjalananan dengan bus dari Hiroshima , yang berada di daerah pegunungan Chukoku. Pada tahun 2004 , dan sekarang penduduk berjumlah 28.000 orang. Sebagai salah satu penanganan antisipasi kondisi lemah tersebut adalah orang asing. Dengan memperbanyak penduduk sehingga bisa menjaga jumlah penduduk setengahnya. Kota juga melaksanakan aktivitas yang dapat meningkatkan kepuasan hidup seperti membuka kelas bahasa Jepang gratis dan pesta dansa yang dapat dinikmati. Tetapi, jika dibandingkan dengan daerah perkotaan dari rendahnya standar gaji dan perbedaan lingkungan kehidupan, menjadi faktor ketidakpuasan bagi orang asing.
Seorang peserta pemagangan ( 20 tahun ) mengatakan “ Jika mengirim uang ke negara sendiri, jumlah uang yang tersisa hampir tidak ada . Jika saya bisa pindah ke perusahaan yang gaji dan tunjangannya lebih baik , maka saya akan pindah kerja. “ Kemudian seorang peserta magang perempuan (30 tahun ) mengatakan , di kota hiburan sedikit . Jika mau menetap tinggal maka daerah perkotaan lebih baik.

Untuk Tokuteigino memungkinkan untuk pindah kerja pada bidang yang sama , tetapi ada kekhawatiran jika perebutan untuk mendapatkan pekerjaaan di daerah menjadi lebih cepat. Di kota Akitaka , sebelumnya, Orang Brazil yang berharap pindah ke tempat kerja yang gaji dan tunjangangnya lebih baik secara bertahap pindah ke pabrik ke pabrik yang ada di prefektur sebelah.. Pada awalnya penduduk orang asing mencapai 130 orang, hanya tersisa 80 orang. Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka perlu dibentuk sistem yang menarikan secara keuangan. Begitu kata Mr.Hamada dengan perasaan adanya kondisi kritis yang perlu ditangani.

Kemudian , di Asahikawa Welfare Vocational School yang ada di Higashikawa. Pelajar Asing mendengarkan materi kuliah tentang “ Social Insurance “. Pelajar dari Nepal, Banesse Bahagawati ( 27 tahun ) pada bulan April, pindah dari Tokyo Hachioji. Dia mengatakan sambil tersenyum“ Tokyo biaya hidupnya tinggi . Higashikawa tidak ada apa-apa　Ｔａｐｉ, hidup jadi mudah di sini. Yang menjadi faktor penentu adalah , adanya sistem beasiswa bagi untuk 4 kota diwilayah tersebut pada musim gugur ini, yang bertujuan untuk menjaga SDM bidang care service. Dimana bantuan dana diperoleh sejumlah 5.000.000 yen. Di sekolah mendapatkan sertifikat Care Worker , setelah lulus , jika bekerja selama 5 tahun pada fasilitas careservice, maka dana tidak perlu dikembalikan.

Pada tahun awal sejumlah 28 orang yang berasal 10 negara seperti Vietnam telah menggunakan beasiswa tersebut. Menurut Chief Kota Higashikawa Mr. B, mengatakan “ karena ada beasiswa pelajar asing jadi tertarik . Jika tidak ada keuntungannya maka orang tidak akan ke sini. Tetapi, ada juga pelajar yang mengakatan meskipun ada kewajiban untuk bekerja setelah lulus sekolah, apakah berikutnya akan terus tinggal di sana, kita tidak tahu. Apakah akan miminta pelajar tersebut untuk menetap tinggal disini , atau memberikan nilai baru setelah bekerja 5 tahun

( Artikel ditas diterjemahkan dari Dari Koran Nihon Keizai Shinbun 11 Juli 2019. )
oleh :
Bulan Legal Support Office
Pusat Konsultasi Visa
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー
Kami membantu pengurusan visa untuk　；
– Belajar di Jepang
– Bekerja di Jepang
– Tinggal di Jepang.
Termasuk menjadi Organisasi Pendukung Terdaftar
( Touroku Shien Kikan ) untuk Perusahaan Yang Menerima
Orang Indonesia dengan Status Izin Tinggal Tokuteiginou
( Keterampilan Khusus ) .