Menghilangkan miscommunication dengan orang asing dan pekerjaan.
Menghilangkan miscommunication dengan orang asing dan pekerjaan.
Seiring dengan globalisasinya suatu perusahaan maka , maka jumlah perusahaan dimana orang asing dan orang Jepang bekerja pada lingkungan kerja yang sama , meningkat. Banyak hal yang tidak dimengerti meskipun tidak dikatakan secara langsung. Dalam kondisi seperti ini bagaimana sebaiknya ?. Saya telah menanyakan tentang cara berkomunikasi dengan orang asing kepada ahli komunikasi.
Bagi Mr. B dari Perusahaan N; ada 2 kenangan pahit. Pertama ketika dia meminta pekerja asing untuk melaksanakan pekerjaan mengganti produk . Dia mengatakan “jika bisa, tolong mulai dari meja ini “. Tetapi malah sebaliknya, dia menunda pekerja tersebut. Karena menggunakan kata “jika bisa “ sehingga karyawan itu berpikir “jika memungkinkan “.
Pengalaman kedua ; Dia telah meminta pekerja asing untuk mengganti produk. tapi tidak ada laporannya. Ketika saya periksa, ternyata sudah selesai. Jika tidak ditanya, maka tidak ada laporannya , Setelah itu saya meminta untuk melaporkan setelah selesai kerja.
“ Jika bisa “ adalah ungkapan khusus orang Jepang yang bersifat tidak langsung. Meskipun orang Jepang mengerti, belum tentu orang asing mengerti. Setelah itu Mr. meminta dengan ungkapan urutan kerja yang jelas seperti yang ini pertama , dan yang ini kedua.
Orang asing berpikir seperti apa, ya ? Pada toko yang sama ada Mr.C (29 tahun ) yang berasal dari China , ketika koleganya mengatakan “tolong cepat kerjakan pekerjaan ini “ , sehingga membuat dia bingung. Yang membuat tidak mengerti adalah sampai kapan ?. Akhirnya, yang bersangkutan menyangka , sebaiknya dilakukan di dalam hari ini , dan jika memperioritaskan pekerjaan lain, maka lawan bicara paham bahwa harus dilaksanakan sekarang . Dan meraka berharap mendapatkan instruksi yang jelas. Dan saya merasa lega mengetahui ini.
Orang asing sulit memahami kata-kata “jika bisa “ “ dengan cepat “. Orang Jepang bisa membaca keadaan “. Meskipun mengatakan “ Saya berharap Anda bisa mengerjakannya segera “. Tetapi, bagi orang asing, nuansa seperti itu sulit dipahami . Meskipun tidak ada permintaan untuk melaporkan , orang Jepang, memahami konsep dasar kerja yaitu HORENSO ( Lapor. Informasi dan Konsutasi ).. tapi orang asing tidak paham hal tersebut.
Untuk menutupi gap ini, perusahaan N yang aktif merekrut orang asing, setiap tahun memanggil manager toko seluruh Jepang dan memberikan training teknik komukasi efektif . Dengan mengikuti training tersebut, Mr.D (37 tahun ) , ketika berkomunikasi dengan karyawan asing, memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Pertama, sedapat mungkin tidak menggunakan kata-kata yang sulit. Mr. D pernah punya pengalama kerja purchasing di Taiwan. Dan pernah tidak mengerti ketika supplier berbicara dengan cepat. Dengan pengalaman tersebut, dia berbicara dengan pekerja asing sedapat mungkin dengan bahasa yang sederhana.
Pengalaman kedua, menjelaskan dengan sederhana. Ketika mengganti lokasi penjualan dan promosi produk musiman , Kenapa itu perlu dilakukan, maka dijelaskan dengan sederhana. Jika lawan bicara bisa mengerti maka akan memotivasi kerja. Dan ketika memberikan instruksi kerja, maka disampaikan “sampai kapan “.
Profesor F dari Unirsity G; yang ahli pada bidang pertukaran multibudaya menyampaikan dua hal. Yang pertama “ Sudah sewajarnya”. Contoh pelaksanaan “Rapat Pagi / Chourei “. Hal ini sudah biasa bagi orang Jepang, sejak mereka masih kecil, tetapi bagi orang asing tidak familiar dengan pemikiran ini. Sehingga mesti dikatakan, “mengerjakan bukan hal yang sudah sewajarnya “, tetapi harus dijelaskan , rapat pagi hal yang penting, dimana kebijakan , tugas, dan target dari perusahaan , disosialisasikan kepada semua karyawan. Sehingga dengan penjelasan itu dipahami oleh karyawan tersebut.
Dan yang kedua yaitu jawaban ”, Saya mengerti “ (Wakarimashita ), Menganggap yang bersangkutan sudah paham, tetapi sebenarnya tidak paham. Atau malu mengatakan “tidak paham” sehingga pura-pura paham. Kemudian mencari tahu diinternet dan menanyakan ke orang sekeliling.Untuk itu perlu pastikan kembali , apakah sudah mengerti.
Mr. G seorang direktur perusahaan recruitment ( GP) mengatakan “ketika berkomunikasi dengan karyawan asing, jangan memberikan instruksi secara sepihak tapi , pertama tunjukkan contohnya, dan kemudian ulangi kembali sampai paham. Jika mencapai hasil maka penting untuk memberikan evaluasi. Karena adanya perbedaan lingkungan saat tumbuh dewasa dan budaya, maka berjalan bergandengan adalah prinsip dasar.
Artikel diatas diterjemahkan dari
Dari Koran Nihon Keizai Shinbun 19 Februari 2019.)
oleh : Bulan Legal Support Office
ーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーーー
◆Kami membantu pengurusan visa untuk ;
– Belajar di Jepang
– Bekerja di Jepang
– Tinggal di Jepang.
◆Kami membantu pendirian Perusahaan
bagi orang Indonesia di Jepang.
seperti pendirian usaha
– Restoran dan Izin Halal
– Perusahaan Konsultan SDM
– Perusahaan bidang Real Estate
dll.
Termasuk menjadi Organisasi Pendukung Terdaftar
( Touroku Shien Kikan ) untuk Perusahaan Yang Menerima
Orang Indonesia dengan Status Izin Tinggal Tokuteiginou
( Keterampilan Khusus ) .
Kami memiliki staf orang Indonesia dan Pimpinan Kantor
Hukum yang pernah tinggal di Indonesia.
Sehingga Anda merasa nyaman dalam berkonsultasi .
Untuk lebih detail silahkan hubungi alamat kantor
kami dibawah ini .
Salam hangat.
Pusat Konsultasi Visa
141-0031 Tokyo Shinagawa-ku Nishi Gotanda 1-4-8
Shuwa Gotandamae Residence Room No.413
TEL : 03-6875-8237
MOBILE ; 070-6979-2664
10 artikel terbaru
06-09-22Cara dilacak proses pengajuan VISA di Jepang
11-09-20Informasi Pekerjaan tentang Tokutei-Gino Visa
16-07-20Aplikasi dan situs web yang berguna jika terjadi bencana
28-05-20Memperkenalkan situs yang mengirimkan informasi tentang coronavirus baru dalam berbagai bahasa
02-04-20Usaha Penginapan Pribadi mulai diseluruh Jepang dengan Undang-Undang yang baru
02-04-20Bantuan Untuk Yang Tidak Membayar Pensiun Nasional
02-04-20Mencoloknya Ketergantungan Kepada Orang Asing Untuk Bidang Manufaktur
26-03-20Pekerjaan Bidang Manufaktur untuk orang Asing.
26-03-20Dukungan Pekerjaan Untuk SDM Asia Tenggara
26-03-20Keterbatasan Permintaan Kepada Orang Asing Pada Sektor Konstruksi .